Nice to share everything about me,......hopefully it will be usefull

Rabu, 03 Juli 2019

Pindah dan Pisahan dengan suami

Pindah dan pisahan dengan suami.

Tahun 2018 kemarin suami dapat mutasi lagi, 
tepatnya di bulan April pindah keluar Jawa, 
aku galau... karena ga nyangka secepat ini setelah mutasi terakhirnya di akhir tahun 2017, sekiraku suami masa kerjanya setahun atau dua tahun lagi tetap di Madiun.

Rumah jabatan sudah kami rapikan untuk kami tempati, barang2 sudah masuk sebagian.
Aku malah berusaha mindahin anakku untuk bisa sekolah di Madiun karena pas Arya masuk SMP,sudah survey sekolah juga  dan sempat berargumen dengan keluarga Malang yang ga rela Arya sekolah di Madiun.padahal cita2ku adalah bisa kumpul berempat ,utuh sebagai keluarga kecil ga terpisah pisah.

eh ndilalah malah suami dapat skep mutasi ke luar jawa, ga tau ini doa keluarga di Malang yang dikabulkan atau bagaimana, akhirnya harapanku runtuh untuk bisa kumpul berempat di Madiun...

disaat kami bingung dengan rencana kami kedepannya yang sudah disusun rapi tapi gagal total dengan kepindahan suami yang mendadak, Arya terlanjur didaftarkan di sekolah di Malang oleh keluargaku.

btw, sebagai info suami pindah keluar Jawa bukan karena ada masalah  atau trouble dengan kantor lamanya, tapi karena memang kebutuhan organisasi  yang membutuhkan, malah ditempat baru adalah tempat atau jabatan yang Prestige  banget dijajaran korp suamiku.aku ikut seneng juga sih sebagai istri aslinya😁 heheeee

tapi setiap tujuan pasti ada sesuatu yang dikorbankan,yaitu tadi ga jadi kumpul berempat.kemudian mikir antara aku ikut pindah keluar Jawa juga , tetep di Madiun sendirian atau nemenin Arya di Malang.

sumprit bimbang itu bener2 deh,
selama ini suami pindah kemanapun aku selalu ikut, ga pernah ga.Akupun tidak terbiasa jauh jauhan dengan suami,penginnya nempel ikut terus aslinya 🤭Tapi kalau ikut  disana amanah jabatan itu paling hanya sekitar 2 tahunan, sedang Agung juga sudah harus masuk SD,dan diluar jawa pendidikan itu ga sebagus di Jawa.kemudian karena dokter2 langganan yang ada di Jawa.

kalo aku tetep di Madiun,aslinya udah kerasan sih apalagi kantorku yang baru orang2nya sudah kompak banget dan satu kesatuan dengan diriku, pokoknya krasan pol di kantor itu, berat sebenarnya untuk pindah dari kantor yang udah enak dan krasan,Tapi resikonya aku harus sendirian, apa2 dikerjakan sendiri ga ada saudara.nasib perantauan. selain itu juga masalah ekonomi karena akan jadi 3 dapur biaya hidupnya, 1 untuk suami, 1 untuk aku dan Agung, 1 lagi untuk Arya.

akhirnya diputuskan aku pindah ke Malang demi nemenin Arya, suami  malah yang sangat setuju karena Arya sudah masuk masa pubernya dan butuh sekali pendampingan dan kasih sayang dari orang tuanya terutama aku sebagai ibu.dilain pihak juga di Malang orang tuaku sudah mulai sepuh, ga tega juga nyuruh untuk antar jemput Arya sekolah dan les2nya.
karena jika beliau nyetir sendiri aja kawatir kalo ada apa2 dijalan.

tapi sebelum pindah aku sekolah dulu, alhamdulillah bisa keterima sekolah kejuruannya,untuk bisa masuk ini aku berusaha memaintance diriku dari segi kesehatan dan fisik alhamdulillah tidak ada kendala sampai akhir sekolah.
oh iya sekolahku ini kujalani selama 3 bulan saja, karena ini semacam sekolah lanjutan.
selama sekolah  jika libur di weekend atau dapat jatah longwekend pengin sih pulang ke Madiun, tapi disana ga ada siapa2, karena selama sekolah Agung sempet kutitipin papanya di Pontianak dan diseparuh jalan di Malang juga, selama aku sekolah Agung bolos sekolahnya di Madiun.habis gimana ???kepepet😭😭😭. Jadi kalo ada liburan aku ke Pontianak atau ke Malang.banyak jebol di ongkos sih saat aku sekolah, tapi itu sudah resiko yang harus dijalani.

Nah,setelah selesai sekolah  Agung kuambil lagi sekolah di Madiun. tapi diakhir tahun surat kepindahanku ke Malang turun.akhirnya aku pindah juga ke Malang.

aslinya berat sih, untuk kantorku udah cocok banget, berat gitu nglepasnya kaya ga rela, karena selama aku pindah2 kantor baru kantor ini yang bikin aku ga kerasa kerjanya, karena walaupun sibuk ,kerjaan kadang dibawa pulang,tapi karena menyenangkan jadi ga kerasa berat.
selain itu aku punya temen2 letingku yang bikin aku ketawa ngakak menjadi diri sendiri walaupun tiap ngumpul adanya cekcok mulut aja karena beda pendapat, tapi aku rindu mereka.hiks😥
kemudian harus rela berpisah dengan rewangku yang sudah melayani aku sekeluarga selama bertahun tahun ini di Madiun dan sudah kusayangi kuanggap seperti saudara sendiri.karena dianya orang Madiun asli, jadi ga mau ikut ke Malang.

Dan karena surat pindah sudah datang maka harus rela serta kudu ikhlas melepas yang selama ini dimiliki,
dan menjalani masa depan di Malang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar